Pariwisata Di Kota Muntok
Pantai Tanjung Kalian
Pantai Tanjung Kalian, yang hanya berjarak kurang lebih 9 Km dari kota Muntok, merupakan kawasan wisata yang berdampingan dengan pelabuhan penyeberangan, bahkan bagian dari mercusuar di belahan barat. Di pantai terlihat sisa bangkai kapal bekas Perang Dunia II. Pengunjung bisa mandi, berenang serta bermain air laut dan pasir di sepanjang pantai yang cukup bersih dan empuk ini. Pengunjung juga bisa berkemah di pantai.
Mercusuar yang berdiri tegar dan kokoh di Tanjung Kalian adalah sebuah sarana penyelamat lalu lintas kapal yang di bangun oleh Belanda pada tahun 1862. Mercusuar ini memiliki ketinggian lebih kurang 65 m dan terdiri dari 16 pantai. Dari puncak menara, keindahan se keliling dapat terlihat. Ke arah barat, tampak Pantai Tanjung Kalian dengan pasir yang putih sepanjang lebih kurang 5 km. Ke sebelah timur, tampak pelabuhan tua kota Muntok. Di waktu malam, sinar lampu mercusuar ini dapat terlihat dengan jelas dengan radius 5 km dari arah laut, sebagai markas jalur kapal-kapal yang melintas.
Pantai Tanjung Ular
Pantai Tanjung Ular berada lebih kurang 15 km dari kota muntok, berliku-liku sepanjang 5 km bagaikan seekor ular. Sejauh ini tidak tersedia fasilitas untuk mandi dan buang air, dan lain-lain, semua pengunjung membawa sendiri semua kebutuhan mereka. Untuk masa mendatang pantai ini sangat potensi untuk di kembangkan menjadi resort, sebab akses jalan ke kawasan sudah ada dan cukup lebar, meskipun belum di aspal.
Gedung Eks Kawilasi Timah
Gedung eks Kawilasi Timah terletak di pusat kota Muntok, ibu kota Bangka Barat, tidak jauh dari taman lokomotif. Bangunan ini merupakan markas besar peninggalan perusahaan penambangan timah Belanda Banka Tinwinning Bedrijf (BTW) yang dibentuk pada tahun 1816, disebut juga sebagai Hoofdbureau Banka Tin Winning Bedrijf. Gedung itu sendiri didirikan pada tahun 1915. Lokasi gedung berada di klaster kawasan Eropa kota Muntok, salah satu kawasan urban tertua di Bangka yang didesain dalam klaster Eropa, Cina dan Melayu.
Bangunan bertingkat pertama di Pulau Bangka ini menjadi salah satu landmark bagi kota Muntok, kota yang pernah menjadi pusat kegiatan pemerintahan dan ekonomi Pulau Bangka. Setelah PT Timah melaksanakan restrukturisasi dengan memindahkan pusat-pusat kegiatan administrasinya ke Pangkalpinang, gedung ini kemudian sempat menjadi gedung sekolah, sampai kemudian tidak difungsikan sama sekali. PT Timah, selaku pemilik, sedang melaksanakan restorasi untuk menjadikan gedung ini sebagai museum.
Rumah Mayor (Muntok)
Rumah Mayor yang dibangun pada 1834, merupakan kediaman Mayor Chung A Tiam, Mayor kedua yang diangkat oleh Pemerintah Belanda sebagai kepala masyarakat cina. masyarakat cina di Muntok didatangkan oleh pemerintah kolonial belanda melalui perusahaan tambang timah Banka Tin Winning Berdrijf (BTW) sebagai pemegang monopoli penambangan timah, yang melakukan penambangan besar-besaran di bangka dan melarang pertambangan partikelir.
Rumah Mayor terletak di Jalan RE Martadinata Muntok, di dekatarea pelabuhan lama. Bangunan utama rumah mayor dipengaruhi arsitektur Eropa dengan pilar-pilar besar. pada pintu masuk terdapat 2 relief Shisa, the guardian lions.
Wisma Menumbing
Terletak di Kota Mentok, salah satu tempat yang menjadi rumah pengasingan Ir. Soekarno (Presiden RI Pertama) dalam perjuangan perintis kemerdekaan pada masa penjajahan Belanda. Rumah ini terletak di pupuncak Gunung Menumbing dengan panorama yang indah dan cuaca yang sejuk.
Wisma Ranggam
Terletak di Kota Mentok. Di wisma ini terdapat kamar Presiden RI pertama. Wisma ini merupakan tempat bersejarah bagi Bangsa Indonesia, karena disinilah tempat pembuangan / pengasingan Proklamator RI dan tempat mereka mengadakan pertemuan-pertemuan menyusun strategi kemerdekaan.
Masjid Jamik dan Klenteng Kung Fuk Min (Muntok)
Masjid Jamik Dan Kelenteng Kung Fuk Min yang saling berdampingan merupakan peninggalan sejarah di muntok yang juga menjadi simbol kerukunan umat serta suku di Bangka. Kedua bangunan terletak di Kampung Tanjung, Kecamatan Muntok, tidak jauh dari pelabuhan lama.
Masjid Jami' merupakan Masjid pertama di Muntok, didirikan pada periode Kolonial/ 1879 M/1300H oleh Batin Muntok yang dibantu oleh masyarakat setempat, termasuk orang-orang Cina Kaya yang sebagian telah masuk Islam dan Mayor Chung A Thiam. Bangunan bergaya kolonial ii memiliki atap 2 tingkat yang menyerupai atap tumpang seperti pada masjid-masjid kuno di Jawa.
Sebelum Masjid dibangun, Kelenteng telah lebih dulu dibangun oleh orang-orang Cina dari suku Kuantang dan Fu kien yan telah lama menetap di Muntok pada 1820. Kelenteng ini merupakan kelenteng Cina pertama di mentok dari Mayor A Tiom. Kompleks Kelenteng terdiri dari 3 buah bangunan dengan bangunan utama berada di tengah. Bangunan utama memiliki atap berbentuk pelana (saddleback-roof). Komponen lain dari bangunan adalah gapura utama, pagar keliling, halaman, pagoda dan arca Singa.


0 komentar:
Posting Komentar